Beralih Sejenak
Kalangan Sendiri

Beralih Sejenak

Puji Astuti Official Writer
      4702

Keluaran 3:3

Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 75; Roma 3; Bilangan 33-34

Seorang turis datang ke Roma untuk melihat beberapa museum yang menyimpan koleksi benda langka bersejarah. Dalam kesempatan itu ia juga mengunjungi sahabatnya, yang sudah tinggal di Roma sejak kecil. “Luar biasa!” seru sang turis. “Sayang waktuku hanya 3 hari untuk menikmati kotamu ini. Banyak peninggalan bersejarah di sini yang membuat penduduk dunia terpukau. Beruntung benar kamu bisa tinggal di Roma.” Temannya menjawab, “Oya? Bagiku semua biasa saja. Aku bahkan belum pernah mengunjungi museum-museum yang kaulihat!”

Untuk dapat melihat hal-hal luar biasa yang ada di sekitar, kita perlu sesekali keluar dari rutinitas hidup. “Menyimpang” dari agenda rutin. Itulah yang dilakukan Musa. Suatu hari Tuhan memberinya tanda: ada semak duri menyala, tetapi tak dimakan api. Musa pun segera berhenti dari jadwal rutinnya menggembala domba. “Baiklah aku menyimpang ke sana,” katanya (ayat 3). Momen itu pun menjadi momen bersejarah! Ketika Tuhan melihat Musa menyimpang, segera ia dipanggil dan diajak bicara secara khusus (ayat 4). Ceritanya pasti jadi lain jika Musa tidak mau ”menyimpang” saat itu. Jika ia membiarkan hidupnya terus ditelan rutinitas, ia tidak akan peka membaca tanda-tanda ilahi.

Tuhan sering memberi kita tanda-tanda penyertaan-Nya. Mungkin Anda pernah hampir mengalami kecelakaan, tetapi tidak jadi. Atau, tanpa dinyana, apa yang Anda butuhkan tiba-tiba disediakan. Keajaiban kecil sering Tuhan kirimkan dalam hidup kita. Sudahkah Anda menyadarinya? Cobalah “menyimpang” atau beralih sejenak dari rutinitas hidup. Renungkan kebaikan-Nya. Tuhan sedang datang mendekat. (Juswantori Ichwan/Renunganharian.net)

Hanya orang yang hatinya peka pada Tuhan, bisa menyadari indahnya kehidupan.

Ikuti Kami